Macroeconomic equilibrium

      Macroeconomic equilibrium

     Keseimbangan ekonomi adalah keadaan di mana jumlah barang yang ingin dibeli konsumen (permintaan) dan jumlah barang yang ingin dijual oleh produsen (penawaran) di pasar berada pada tingkat yang sama, sehingga tidak ada tekanan untuk perubahan harga atau kuantitas, Jadi tidak ada yang kelebihan dan kekurangan. Ini biasanya terjadi ketika semua pelaku pasar (produsen, konsumen, dan pemerintah) merasa puas dengan keputusan mereka, dan tidak ada kekuatan eksternal yang memengaruhi pasar. Adapun faktor eksternal yang dimaksud adalah seperti Intervensi Pemerintah, Perubahan Ekonomi Global, Bencana Alam atau Pandemi, Teknologi Baru, dan Perubahan Sosial atau Politik dan masih banyak lagi.


 Sumber: Kanal YouTube after the bell, "Macroeconomic equilibrium", https://youtu.be/PAjs3gHfImY?si=weiUPgXt99B6k_yP

     Keseimbangan makroekonomi ditentukan oleh interaksi antara penawaran agregat (aggregate supply) dan permintaan agregat (aggregate) dimana titik keseimbangan tercapai apabila kedua kurva tersebut berpotongan. titik keseimbangan ini menunjukkan harga umum dan jumlah barang serta jasa (PDB riil)



 Sumber: Kanal YouTube after the bell, "Macroeconomic equilibrium", https://youtu.be/PAjs3gHfImY?si=weiUPgXt99B6k_yP
 

Pergeseran ke kanan dalam permintaan agregat (Aggregate demand) akan menyebabkan peningkatan tingkat harga (inflasi) dan peningkatan PDB riil dalam short run. Dalam long run ekonomi akan kembali ke tingkat output lapangan kerja penuh. Pergeseran ke kanan dalam permintaan agregat (Aggregate Demand) berarti ada peningkatan total permintaan untuk barang dan jasa dalam perekonomian. Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti peningkatan belanja pemerintah, penurunan pajak, atau peningkatan investasi bisnis.

Dalam short run, ketika permintaan agregat bergeser ke kanan, perusahaan-perusahaan akan merespons dengan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi. Peningkatan produksi ini akan mendorong pertumbuhan PDB riil dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Namun, peningkatan permintaan ini juga akan memberikan tekanan pada harga-harga, yang menyebabkan inflasi.

Di sisi lain, dalam long run, ekonomi memiliki kecenderungan untuk kembali ke tingkat output lapangan kerja penuh. Tingkat ini mencerminkan kapasitas produksi maksimum ekonomi ketika semua sumber daya, termasuk tenaga kerja, digunakan secara efisien. Dalam long run, perubahan dalam permintaan agregat tidak akan memengaruhi tingkat output, tetapi hanya akan memengaruhi tingkat harga. Dengan kata lain, dalam long run, peningkatan permintaan agregat hanya akan menyebabkan inflasi, tanpa memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan PDB riil.


 Sumber: Kanal YouTube after the bell, "Macroeconomic equilibrium", https://youtu.be/PAjs3gHfImY?si=weiUPgXt99B6k_yP

Pergeseran Aggregat Demand ke Kiri

  • Pergeseran Aggregate Demand ke kiri menunjukkan penurunan total permintaan dalam perekonomian.
  • Penyebab pergeseran ini bisa bermacam-macam, antara lain:
    • Kepercayaan konsumen atau bisnis yang menurun.

    • Berkurangnya belanja pemerintah atau meningkatnya pajak.

    • Naiknya suku bunga.

    • Turunnya ekspor.

     Dalam jangka pendek, pergeseran Aggregate Demand ke kiri menyebabkan penurunan produksi dan harga. Namun, dalam jangka panjang, perekonomian cenderung pulih ke tingkat produksi potensialnya melalui mekanisme seperti penurunan harga, penyesuaian upah, dan kebijakan pemerintah yang mendorong permintaan.













Posting Komentar

0 Komentar